Mantapnya Percaya

Rabu, 09 September 2009,

Bacaan: Mazmur 50:1-15
Seorang kepala suku Indian yang sudah bertobat ditanya oleh salah seorang sahabatnya, ¨Mengapa kamu selalu membicarakan dan menyebut nama Yesus?¨ Pertanyaan itu tidak cepat dijawab, namun dengan tenang ia mengambil ranting-ranting dan rumput kering, dibuat bentuk lingkaran lalu mulai membakarnya. Sebelumnya, ia meletakkan seekor ulat di tengah-tengah api. Api yang semakin panas membuat ulat tersebut menggeliat dan ingin segera keluar dari lingkaran api itu. Sang kepala suku lalu mengulurkan jari tangannya dan dengan segera ulat itu merambat naik dengan selamat.

¨Seperti itulah yang dilakukan Tuhan Yesus ketika saya tidak berdaya, berada di tengah-tengah bahaya, saya berseru mohon pertolongan pada-Nya. Dia mendengarkan saya dan memberi pertolongan,¨ kata kepala suku Indian tersebut. Dalam hidup ini, yakinlah bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita, tangan-Nya senantiasa terulur untuk menolong dan menyelamatkan kita. Dia adalah menara perlindungan, kota benteng, gunung batu dan perisai keselamatan umat-Nya. Sudah selayaknya untuk kita memercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya. Namun sayangnya, kadangkala kita mendapati para orang percaya mengharapkan pertolongan di luar Tuhan, meski sebenarnya mengerti siapa yang dapat menolongnya. Hanya Allah yang menjadi tempat sandaran dan kepercayaan kita.

Di saat segala sesuatu nampak sulit, bahkan seakan tembok tebal menghalangi kita, jawabannya hanya satu, berserah penuh kepada kuasa Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Ingatlah bahwa tangan kasih-Nya senantiasa terulur untuk menolong, memberi jalan keluar dan memimpin seluruh hidup kita. Mari berserah pada-Nya.


Sumber: Renungan Siang, Agustus 2009

0 komentar:

Posting Komentar