Think First !

Rabu, 09 September 2009,

Bacaan: Amsal 17:1-28
Berhati-hatilah ketika Anda memiliki kebiasaan mengejek orang lain karena sesuatu yang tidak bisa dilakukan olehnya. Jiverly Voong (41), imigran AS asal Vietnam menembak mati 13 orang di Binghamton, New York, AS setelah menderita sekian lama akibat menerima ejekan menyangkut ketidakcakapannya dalam berbahasa Inggris. Pada 3 April 2009 lalu, Voong mendatangi gedung The American Civic Association (ACA), tempat para imigran belajar bahasa Inggris, lalu menembak dengan membabi buta tanpa sepatah kata pun, kemudian diakhiri dengan membunuh dirinya sendiri.

Amsal 18:27 berkata, “Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya...” Nampaknya, ada korelasi antara pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dengan apa yang diucapkan olehnya. Orang yang berpengetahuan tidak sekadar berbicara namun juga perlu memikirkan dampak dari apa akan terucap dari mulutnya. Perkataan yang sudah diucapkan tidak akan bisa ditarik lagi. Permintaan maaf, pengampunan, atau pemberesan pun tetap tidak membuat hati yang terlanjur luka menjadi seperti semula. Hal itu seperti menarik sebuah paku yang sudah terlanjur ditancapkan ke sebuah batang kayu. Meskipun paku sudah dilepaskan, bekas tusukannya masih tetap ada. Bayangkanlah betapa besar dampak yang akan dihasilkan seandainya setiap orang terutama orang percaya memikirkan terlebih dahulu setiap perkataan yang diucapkannya, mungkin keadaan dunia, hubungan dengan sesama, kesatuan tubuh Kristus, bahkan keadaan negara kita akan jauh lebih baik. Seandainya teman-teman dari Jiverly Voong tidak mengejek ketidakcakapannya melainkan memberikan dorongan serta memotivasi kepadanya, mungkin benih dendam dan kepahitan dapat berubah menjadi hubungan persahabatan yang erat di antara mereka.

Think first! Berpikirlah terlebih dahulu! Sepanjang hari ini, hendaknya peringatan ini menyadarkan kita akan potensi positif dan negatif ketika sebuah perkataan meluncur dari mulut kita. Ingatlah bahwa mencegah tetap lebih baik daripada mengobati. Pengobatan tidak perlu dilakukan jikalau kondisi seseorang tetap sehat, bukan? Oleh karena itu, awasilah setiap perkataan kita!


Sumber: Renungan Pagi, September 2009

0 komentar:

Posting Komentar